Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Bohay Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Bohay Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Bohay Salon, Hasrat-Bispak04 Berasal dari temanku yang ingin cukur rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari kemungkinan tulisan ini rada awut-awutan masalahnya memanglah saya baru pertamanya saya menulis. Pada waktu itu saya baru mengetahui nyatanya wanita yang bekerja di salon tidak semua namun ada beberapa yang dapat dibawa kencan dalam hari sabtu tempo hari kami setuju untuk pangkas rambut dan kita janjian jam 1 siang pada tempat.

Di kali pertama saya masuk, aku lekas ke arah ke arah tempat meja reception dan dari sana saya menjelaskan kemauan buat cukur rambut. Disebut wanita elok yang duduk dibalik meja reception biar saya tunggu sesaat dikarenakan lagi repot semua.  Sembari tunggu, saya berusaha untuk melihat-lihat kira-kira siapa yang tahu ada temanku, tetapi tak kelihatan ada temanku antara semuanya orang itu.  Kemungkinan ia belum tiba, pikirku.

Kuakui jika sebagian besar wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik serta putih dengan bodi badan yang seimbang dan aduhai. Kalaupun bisa memprediksi usia mereka, mereka berusia kira-kira 20-30 tahun. Saya jadi terpikir dengan pembicaraan temanku, Hanni, jika mereka dapat dibawa kencan. Tetapi saya sendiri masih sangsi karena salon ini sungguh-sungguh seperti salon umumnya.

Sesudah beberapa saat tunggu, saya ditegur oleh reception jika saya telah dapat cukur rambut sekalian menunjuk ke satu diantaranya area yang kosong. Aku juga ke arah yang ditetapkan. Beberapa menit selanjutnya orang wanita muda yang elok menugur sekalian menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengin dimodel apa?" ujarnya sekalian melihatku melalui cermin dan masih tetap menggenggam rambutku yang telah rada panjang.

"Mmm.. dirampung'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti dalam dalam tempat pangkas rambut pada biasanya, aku juga dikasih penutup di semuanya badanku untuk menghindar beberapa potongan rambut. Beberapa waktu pertama demikian kaku serta dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Bohay Salon

Saya yang diam saja serta ia repot mulai motong rambutku. Begitu tidak sedap rasanya serta saya berusaha untuk cairkan kondisi.

"Mbak.. sudah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Kurang lebih telah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja sekali ya potong di sini?" susulnya sembari selalu memangkas rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, terus kok ada salon, ya sudah deh, saya potong di sini. Ini pun janjian sama kawan, tetapi mana ya kok belum hadir?" jawabku sedikit tidak jujur.

"Ooo.." jawabannya singkat serta terkesan cuek.

"Hei.." kedengar suara temanku sekalian menepuk bahu.

"Eh.. elo anyar dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. saya potong dahulu yach.." jawabannya sembari berakhir.

Bercakap miliki bercakap, selanjutnya kami dekat, dan terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ , ia orang Manado, ia enam bersaudara dan ia anak ke-3 . Kami lantas sependapat untuk janjian berjumpa di luar di hari Senin. Buat pembaca kenali tiap-tiap hari Senin, salon ini tutup. Selesai saya tuntas, sembari memberinya tehnik seadanya, saya bertanya apa dia pengen saya mengajak makan. Ia menerima serta dia menulis di selembar selembar kertas kecil nomor teleponnya.

Sekalian tunggu Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh beberapa temannya yang memiliki nama Susi, Icha dan Yana. Ke-3 nya cantik-cantik namun Stella tak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya pun badannya. Susi, dia mempunyai rambut lumayan panjang serta di bagian bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia rada pendek, tatapannya cukup mistis, dadanya sebesar Stella akan tetapi lantaran bentuk badannya yang cukup pendek hingga payudaranya membikin ngiler seluruhnya mata laki laki buat menikmatinya.

Sedang Yana, dia terlihat benar-benar menjaga badannya, dia demikian menakjubkan, lingkar pinggangnya yang paling baik dengan tinggi tubuhnya, bokongnya dan dadanya-pun begitu seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Pada akhirnya kami bertemu dalam hari Senin serta di daerah yang telah disetujui. Sehabis makan siang, kami tonton bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku terkagum pada kecantikan Stella yang masa itu kenakan kaos ketat memiliki warna biru muda ditambah lagi dengan rompi yang dikancingkan serta dikombinasikan dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius mengikut jalan cerita film itu, sampai pada akhirnya semuanya pemirsa dikejutkan oleh satu bab. Stella nampak terkejut, tampak dari bergetarnya badan ia. Entahlah ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan terkadang meremasnya dan dia diam saja.

Singkat kata, saya mengirimkan ia pulang ke kostnya, di tengahnya jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang namun putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya sebab saya sendiri sedang bebas, serta kuputuskan untuk naik tol serta putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama-sama diam diri, sampai pada akhirnya Stella menyampaikan,

"Mmm.. Will, saya pengin bicara suatu sama kamu, memanglah semuanya ini begitu cepat, Will.. saya suka dengan kamu.." ucapnya perlahan tetapi jelas.

Seperti disikat petir dengar ucap-ucapannya, serta secara reflek saya melihat ke kiri lihat ia, nampaknya ia serius dengan yang baru saja dia tuturkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu telah meyakini dengan pembicaraanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sembari kembali fokus ke jalan.

"Saya tidak ketahui mengapa kalau saya berasa kamu gak seperti lelaki yang sempat saya mengenal. Kamu baik, dan sepertinya perhatian and care. Saya tak ingin jika seusai saya pulang ini, kita tidak dapat berjumpa kembali, Will. Saya tidak mau kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. kalau saya bisa jujur sih, saya  suka dengan kamu, Tel.. namun kamu pengen khan bila kita gak kekasihan dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Bohay Salon

"Ok, kalau itu ingin kamu, mm.. bisa tidak saya ‘sun' kamu, bukti kalau saya tidak bermain-main sama perkataanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti mati, jantungku pengin lepas, napas jadi sesak. Hilang ingatan ini anak, seperti serius! Satu kali lagi, saya melihat ke kiri menyaksikan parasnya yang bundar dengan bola mata yang mempunyai warna coklat, ia menatapku tajam serta serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sembari memandang matanya, serta ia menganguk lambat.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sembari kembali pada jalanan.

Beberapa saat lalu ia bergeser dari tempat duduknya serta ambil status untuk memberinya sebuah "sun" di pipi kiriku. Diberilah suatu kecupan di pipi kiriku sembari memegang. Lama sekali dia mencium serta ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, oke!Payudaranya yang cukup menentang itu lagi menghimpit lengan kiriku. Sinting, nikmat sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatic tangkai kemaluanku juga mengeras.. Dengan perlahan sekali, Stella berbisik, "Will, saya suka dengan kamu," dan dia kembali mencium pipiku serta masih tekan payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kelihatannya saya serius telah terangsang dengan tindakan Stella, serta sejumlah kendaraan yang melaluiku menyaksikan ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya lambat serta rada lirih. Saya tidak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku serta menuju ke bawah. Saya udah betul-betul terangsang. Lagi Stella berbisik,

"Will, saya tahu kamu terangsang, bisa tidak saya saksikan punyamu? mempunyai kamu besar yach!"

saya mengacauk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia cukup persoalan ketika pengin buka ikat pinggangku dikarenakan ia cuman memakai satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang selanjutnya saya kembali menggenggam kemudi mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang udah keras di luar. Selang beberapa saat ditelusupkan telapak kirinya ke dan digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku lambat. Dikit-dikit mukanya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari samping kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, serta dia sempat stop di sisi dadaku, kemungkinan dia nikmati wewangian wangi-wangian BULGARI-ku.

Dia tambah turun dan turun ke bawah. Berulangkali Stella melaksanakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu merembet naik ke atas. Ujung lidahnya sekarang ada di bagian biji kejantananku. Satu diantara tangannya menyusup pada belahan bokongku, sentuh anusku, dan merabanya.

Stella menambahkan perjalanan lidahnya, naik kian ke atas, perlahan. Tiap-tiap pergerakan hampir dalam beberapa menit, teramat perlahan-lahan. Melintasi sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku gak kusadari udah mencengkam kemudi mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap-tiap jilatannya kurasakan bagai kesenangan yang tidak pernah habis, sangat nikmat, demikian perlahan-lahan. Setiap waktu kutundukkan parasku lihat apa yang dikerjakan setiap itu juga kusaksikan Stella masih menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh gairah.

Tidak lama Stella kusaksikan membebaskan tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella setelah itu mulai turunkan mukanya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan waspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tanpa ada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Selanjutnya bergerak perlahan kian jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Saat tersebut kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sekejap serta kedengar nada ciri khas dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak beberapa lama kemudian mendarat. Kurasakan kehangatan yang mengagumkan enaknya menyiram sekujur badanku.

Pelan-pelan lantas kepala Stella mulai naik. Bertepatan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai di saat bibir serta lidahnya menggapai pada sisi kepala, kurasakan sisi kepala itu lebih peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kepuasan hisapan serta jilatan Stella demikian merasuk dan mengelitik semuanya urat-urat syaraf yang ada pada sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara halus lalu menuju ke bawah. Kudapatkan payudara samping kanan. Kubuka telapak tanganku mengikut wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara halus. Kubuka satu-satu kancing rompinya, dan kembali saya buka tepak tangan mengikut wujud payudaranya.

Sekalian selalu mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil busana ketatnya dari penyelip celana panjangnya. Digenggamnya tanganku serta ditempatkannya ke dalam.  Dibalik pakaian ketatnya, saya meremas-remas payudaranya yang terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sekalian mendesah nikmati kuluman di kemaluanku.

Kuremas lumayan kuat dan Stella lantas stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang rada menyembul dari BH-nya dengan terkadang menyisipkan satu diantaranya jariku antara payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang kian cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara samping kanan, saya bisa menggapai putingnya yang telah mengeras. Kupilin secara halus.

"Ooh.. esst.." desahnya melepaskan kuluman dan kedengar nada gara-gara melepas bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menghirup, turun-naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berkali-kali. Saya gak dapat kembali lihat ke bawah. Badanku bertambah lama makin meliuk ke belakang kepalaku udah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian hebat melaksanakannya. Tidak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Hilang ingatan, belumlah sempat saya disedot semacam ini, pikirku. Pikiranku udah melayang jauh tidak tahu ke mana.

Tidak kusadari kembali seputarku oleh gelombang kesenangan yang menimpa seluruhnya urat syaraf di badanku yang bertambah tinggi. Saya stop sesaat meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada sisi leher tangkai kemaluanku, serta dia tampak tersenyum kepadaku.

"Kamu hebat, Tel," bisikku sembari menggeleng-gelengkan kepala terpesona oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Bohay Salon

Stella tersenyum manis serta terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya kalau kamu seperti ini terus," bisikku kembali rasakan pegangan tangannya yang tak juga menyurut pada kemaluanku. Stella tersenyum.

"Bila kamu telah tidak pingin keluar, keluarin saja, gak mesti ditahan-tahan," jawabannya serta seterusnya menjulurkan lidahnya keluar serta berkenaan ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia ketahui saya tengah bertarung buat mengendalikan ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku cukup keras meredam rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tidak karuan, sejalan dengan pergerakan kepalanya yang turun naik. Ke-2  tangannya tidak henti-henti meraba dadaku, kadang-kadang dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadang dia membebaskan kuluman untuk ambil napas sebentar lalu meneruskannya kembali.

Makin lama pergerakannya tambah cepat. Saya telah usaha semaksimal untuk mencegah ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba mengarah bawah. Kubuka kancing celananya. Cukup lama kucoba buka serta pada akhirnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Kemungkinan dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan rada ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Semula dia yang cuma bersangga pada satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara gampang saya bisa sentuh kemaluannya. Sesaat telunjukku bermain pada bagian atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangat nikmat nih rasanya, pikirku. Kadang-kadang kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya jajaki tiap-tiap milimeter ruang dalam kemaluan Stella. Saya dapatkan suatu kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pun rasanya tangan kiriku. Sebentar kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap-tiap kuluman Stella. Rasanya telah berapa tetes spermaku keluar. Saya serius dibentuk mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, ini kali dua jemari, jemari telunjuk dan jemari tengahku. Ketika saya masukkan ke-2  jariku, Stella nampak melengkuh dan mendesah lambat.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Makin lama lebih cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya dan Stella beberapa menyudahi kuluman di tangkai kemaluanku sekalian selalu menggenggam tangkai kemaluanku.

Tidak tahu telah berapakah orang yang menyaksikan pekerjaan kami terlebih beberapa supir atau kenek truk yang kami lalui, tetapi saya tak perduli. Keasyikan yang kurasakan waktu itu serius membiusku maka dari itu saya telah lupakan semuanya. Kembali Stella menjilat, mengisap dan mengulum tangkai kemaluanku serta tidak tahu telah berapakah lama kami kerjakan ini.

Kutundukkan kepalaku untuk menyaksikan yang tengah ditangani Stella di kemaluanku. Ini kali Stella lakukan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai berkenaan ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya benar di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kepuasan yang kurasakan. Berulangkali badanku bergetar tapi dia masih di sikapnya. Terkadang dia masukan seluruh tangkai kemaluanku di mulutnya dan dia permainkan lidahnya di.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sekalian membebaskan tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya ikuti pergerakan turun-naik.

"Stella, saya sudah tak tahann.." kataku rada lirih menghentikan ejakulasi.

Tapi pergerakan Stella semakin cepat serta sekian kali dia membuka matanya tetapi tetap mengulum dan kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras disertai dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku di mulutnya.

Situasi mobil kami waktu itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap-tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai pada akhirnya habis. Stella terus menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semua sisi kepala kemaluanku. Ugh, sangatlah nikmat rasanya. Sesudah bersihkan semuanya spermaku dengan lidahnya, Stella menuju ke atas.

Kusaksikan ia, kelihatan ada sekian banyak spermaku melekat di samping kanan bibirnya serta pipi kirinya. Saya mulai bergerak membetulkan status dudukku, pelan-pelan. Sembari selalu digenggamnya tangkai kemaluanku yang udah lemas, Stella bergeser ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Bohay Salon

Demikian detik kami bercumbu dan saya pejamkan mata. Pada akhirnya dia beres-beres tempatnya, dia duduk dan mengatur busananya. Aku juga beres-beres kemejaku ala-kadarnya. Saya pakai celana panjangku tetapi tidak kumasukkan bajuku. Beberapa waktu sesudah itu, saya main ke kos Stella dan di ketika itu juga kami mengikat tali kasih. Awalnya bulan Maret lalu Stella datang dari Manado selesai dua minggu dia ada di sana serta dia tak balik kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama di tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima jadi operator di satu diantara perusahaan penyuplai layanan komunikasi mobile phone. Sementara itu saya masih tetap sebagai animator yang bekerja dalam sesuatu perusahaan di wilayah Kedoya tetapi saya mesti tinggalkan kostku.

Sesudah kami hidup seatap, Stella mengaku padaku kalau waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumennya dan dia mengucapkan kalau semua karyawan yang bekerja di salon itu pula buruh sex.

Stella tak mengenal bagaimana asal awalnya. Stella sendiri tidak mengerti apa salon sesuatu samaran atau sex merupakan sebuah tambahan. Ia menjelaskan kalau untuk ajak keluar salah satunya karyawati di sana, satu orang mesti bayar dari muka senilai Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuma punya kami berdua. Setiap malam sesudah mandi setelah dari kerja atau sehabis makan malam, kami melaksanakan hubungan intim. Tidak tahu sampai kapan semuanya akan usai. Kami benar-benar nikmati tiap-tiap hari yang hendak kami lewati dan udah kami lintasi bersama-sama. 

Saya benar-benar tak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella karena semakin hari saya kian terbius oleh kepuasan sex serta mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku di ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama