CERITA DEWASA POLWAN SEMOK DIPERKOSA PART2

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK DIPERKOSA PART2

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK DIPERKOSA PART2, Hasrat-Bispak04 Bagaimana tak, 5 bulan lalu, sewaktu dia sedang menanti anak buahnya membayar hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam serta suatu sengatan taser di uluhatinya membuat sempoyongan hingga dia gak dapat menantang di saat ditarik ke mobil serta dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditujukan ke mukanya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo telah tak aneh kembali dengan area investigasi. Dia telah beberapakali mesti duduk di dalam ruangan sesuai itu, bertransaksi untuk keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tapi ini kali keinginan, bukan… perintah yang diterimanya cukup unik. Dia justru belum kenal siapa interogatornya ini kali. Suara pria itu demikian dalam, sampai dia lantas mengaku jika dia jadi menempatkan hormat ke orang itu.

"Margo, kini di Kalirotan ada orang baru, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu selaku permulaan. Margo yang umumnya tidak sabaran serta berani menentang saat ini memutuskan mengikuti.

"Dia saat ini tinggal di dalam tempat Nuri. Saya pengen, kau pantau dia… Kau serta anak buahmu bisa memanfaatkan ia sebagai jasa uang keamanan seperti yang umum kau melakukannya. "

Embusan cerutu cuba mengenai muka Margo. Orang ini bagus, pikirkan Margo… dia bersua musuh yang semakin lebih kokoh ketimbang dianya sendiri.

"Anak buahku juga kerap hadir pada umumnya, memohon bagian darimu… dan kamu bakal antara mereka buat nikmati wanita itu. Saya pengen wanita itu dijarah berusaha keras… kau mesti mengatur sampai tamunya menjadi bertambah beberapa dari tempat lainnya, meskipun sebetulnya tanpa kontribusimu juga ia telah dipastikan akan menjadi bintang di sana… Sebarkan kabar, sebarkan mengenai dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro selanjutnya berkemauan kuat buat bertanya… "Mengapa kau mau merusak wanita itu demikian rupa… apa kelirunya pada kamu?"
Lelaki itu menjawab, "Saya mau membinasakan dianya sendiri, sampai apabila waktunya telah tiba… dia bakal taat seluruhnya pada diriku… Tapi, seblum dia mendapati status yang terhormat di telapak kakiku… 

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK DIPERKOSA PART2

dia mesti merasai apakah yang dimaksud namanya neraka dunia, apa yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo takut. Lelaki ini edan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, serta bikin Margo kembali pada alam sadarnya. Dia ambil HP itu dan terheran…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Kerjakan…"

Mira lihat bila Margo menjadi pucat selesai terima telpon itu… serta Mira belum sempat memandang Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menyingkirkan gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membuat Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengen urus Sani, kau bisa turut tonton ia disiksa. Tetapi saat ini, keluar!"

Mira lekas keluar rumah Margo yang simpel itu, tetapi hatinya sedikit bahagia sebab dia dapat memengaruhi Margo buat memusnahkan Sani. Dia tidak lagi perduli dengan Margo yang sekarang terduduk pucat.

Perbincangan barusan membikin Margo sangatlah takut. Lelaki itu sungguh-sungguh iblis…

"Margo… pastinya saat ini Mira udah berikan badannya kepadamu menjadi bayaran untuk memusnahkan Sani…" kata lelaki itu, yang membuat Margo tercenung.

Bagaimana dia dapat ketahui?

"Kau dapat lakukan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima areamu… silahkan siksa Sani, setubuhi bekerja keras, namun jangan pernah ia mati… Kau bisa bawa Mira, supaya ia ikut serta menganiaya Sani buat melepaskan sakit hatinya…"

"Tapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang tengah berbelanja sayur, cuman memakai tank luar biasa dan celana pendek, gak begitu melihat Mira yang tiba dekatinya. Dia merasa wanita itu persis seperti dirinya… cuman tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bergaya ramah. "Berbelanja?"
Sani cuma tersenyum simpul, dia tengah tidak akan berbasa-basi. Bahkan juga sebetulnya dia sendiri tidak memiliki rekan di Kalirotan. Dia bertambah tertutup dalam pertemanan. Yang dia mau kerjakan cuman buka pahanya lebar-lebar.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

serta melepaskan banyak lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya serta mulutnya dengan maksimum.

"Sani… saya pengin mohon bantuan sekejap, saya ingin mengambil barang di gang samping, saya malas sendiri… wajar banyak yang menyukai godain, hihihi!"

Sani yang malas pengin sekali menampik, tapi Mira meringkus lengannya dan menariknya ke arah tempat yang rada sepi saat sebelum menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani mau tak mau ikuti cara Mira menuju gang yang ia mengetahui sebagai sisi terkejam di Kalirotan, serta tidaklah ada satu juga PSK yang cukup normal untuk menawarkan diri di dalam tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka Sani terjatuh jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Di saat si gadis bangun, dia bisa dengar jika pintu ada berada di belakangnya ditutup. Buat sebentar, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membikin si gadis mengerjap lantaran silau. Dan waktu dia bisa peroleh kembali pengelihatannya. Margo dan sepuluh panglimanya udah mengepungnya. Mira setelah itu ambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Tempelengan keras si pelacur yang tidak dikira oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan dan sepakan terus-menerus Mira membuat Sani terjengkang. Mira yang seolah kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira mendiami perut Sani, serta dengan brutal memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, serta menghantamkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang menyengaja menginginkan paras Sani tinggalkan sisa di paras mulus si bekas polwan. Pada mulanya Sani memutuskan pasrah.

Tapi perasaannya untuk tetap bertahan kembali tampil. Demikian memperoleh kesempatan, Sani lekas memberinya perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul serta menyepak Mira. Banyak lelaki ketawa berbuat yang kurang etis, ya… terkecuali Margo…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Ia menyaksikan model perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terpenting Sani, pelacur yang paling jadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… tipe berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Jadi lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani saat ini tidak bertanding seperti seorang polwan. Dia saat ini cuman bertanding menurut perasaan survival… dan ini cukup mengagetkan Margo, yang berharap kalaupun pelacur yang paling jadi perhatian ini punya keterampilan berlaga yang dapat bikin si perwira kagum. Tetapi, sederhana apapaun Cat Fight yang terhidang, terang kelihatan bila Mira mulai kebingungan. Sani sendiri mulai tampak kembali lagi ke gaya berhadapannya yang dahulu.

Margo memberinya pertanda ke seoang anak buahnya yang dengan cepat menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis serta mengerang kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang tercedera oleh tonjokan Sani, membereskan rambutnya yang kusut sembari dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk paras Sani, sebabkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang lumayan panjang menggores muka Sani sampai tinggalkan goresan membujur dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis menyaksikan muka Sani yang telah dibikinnya cacad itu. Akan tetapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani hingga muntah dan megap-megap. Mira membantai mutlak di uluhatinya. Panglima Margo membebaskan si gadis yang lekas jatuh terduduk, dan Mira memberi sepakan keras ke rusuk si gadis, menimbulkan Sani terjengkang serta mendekap kesakitan.

"Mira! Cukup!" suara Margo yang tegas hentikan cara Mira.

Nyatanya Mira telah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai untuk menodong Sani. Mira menyaksikan Sani yang mengesah mengendalikan sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Serta Mira ambil langkah maju.

Saat ini Margo sendiri yang membantai Mira dangan maksimal. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. 

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK DIPERKOSA PART2

Dia menyuruh lima panglimanya untuk memberikan pelajaran pada Mira, yang sekarang beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan baju. Tetapi sekarang dia harus memikir dianya sendiri sendri yang tidak lebih bagus. Margo dekati dianya bersama lima panglimanya yang lainnya. Dia coba merayap menjauh, tapi suatu kaki yang mencapai telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani menyaksikan belati perintah yang digenggam Margo, belati dengan baja opsi yang paling berkilau. Dengan badan telungkup, Sani haya dapat bergidik merasai dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seolah merayu tiap lelaki buat meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, sampai menjilatinya… Serta terpenting lubang cantik yang seolah tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang sangat sedikit peroleh kesenangan mirip, baik dari istri syah mereka ataupun pelacur yang lain pilih untuk gak melepaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat merasai baja itu mengangkut bahan celana pendeknya, dan bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, berarti jika sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik serta bikin selangkangan eloknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor serta dingin. Dengan badan yang ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat merasai dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu gak sesuai dengan kuatnya baja belati, sampai dengan beberapa pergerakan saja badannya terekspos bebas di depan lelaki bajingan yang terus memberlakukan banyak buruh sex komersil bagaikan onggokan daging pemuas hasrat. Sani masih tengkurap di dinginnya lantai gudang yang kotor serta kasar cuma karena berbentuk susunan laporkan semen tanpa tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih lantaran tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia menyiapkan dirinya….

CTAAAAR!

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal serta menggigil… kepala sabuk yang dibuat dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Sani menjerit sejadinya di saat Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Dan jeritannya tambah kuat waktu Margo memerintah anak buahnya untuk membalik badannya, lalu tanpa ada belas kasihan memecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, dan di vaginanya….

Jerit kesakitan serta seruan mohon ampun Sani benar-benar tidak digubris oleh Margo yang seolah membebaskan kemarahan yang ditahannya sekian lama ini. Di saat lelaki itu selseai, badan si gadis hancur penuh cidera sikatan kepala sabuk, sejumlah bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut di depan selangkangan si gadis, turunkan celana, dan keluarkan penisnya… Lalu dengan sekehendak hati menghunjamkan penisnya ke vagina Sani yang bengkak gara-gara sikatan sabuk yang berulang-ulang dari sana. Sani cuma dapat mengulet kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membikin si gadis mendesis karena keringat si kepala preman membuat perih bilur dan cedera di badannya. Sani cuma menggeletar mengendalikan perih di saat pada akhirnya Margo menarik keluar penis yang sudah buang sperma ke rahimnya.

"Cicipin tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belumlah juga usai saat ke-10 anak buahnya selekasnya menyerobot Sani yang cuma dapat mengesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergerak mengarah figure badan di pojok lain gudang itu. Figure Mira yang paling mengiris hati. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya tampak patah dan dislokasi.

Pelajaran yang dikasihkan anak buahnya betul-betul kejam… akan tetapi itu penting. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira masih bernafas meskipun cuman kadang-kadang.

"Saya telah molorangmu, Mira… namun kamu menantang aku…." ucapnya sekalian bangun, menarik samping kaki Mira ketujuan pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira bagaikan menarik karung rongsokan ke suatu kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

Margo mengusung badan kurang kuat Mira…

"Tonton baik, Mira… Ini hukuman bagimu," ujarnya sembari buka terpal.

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK DIPERKOSA PART2

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak memandang isi kandang yang dapat menyimpan 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang kaget sebab paparan matahari membikin Mira menciut, Ya… hukumannya barusan dimulai… dengan badan begitu, dia gak dapat meronta atau berontak, dia cuman dapat pasrah saat badannya diangkat Margo serta disingkirkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, tetapi dia tidak sanggup bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuman dapat merasai kesakitan tiada sanggup lakukan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi sajian tikus-tikus kelaparan itu….

Margo melihat anak buahnya yang lagi melakukan Sani. Dua penis anak buahnya tengah membantai anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis dipaksakan mengoral penis untuk penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis gak lebih bagus nasibnya… seseorang anak buahnya sedang membabat vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan benar-benar kasar. Margo melihat menuju kegilaan di hadapannya, sampai laras sebuah pistol yang melekat berada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Serta seolah pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Sekarang Margo berdiri di depan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan di belakang kepala. Margo tersenyum senang lihat mimik muka banyak kepercayaannya yang tidak kenal takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya saat sebelum sebutir peluru yang tembus dahinya membikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Serta figur si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi lukisan paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima lokasi yang tidak lama  ikuti jejak tapak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang udah jadi sisi golongan yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

Pimpinan regu hampiri figur yang tengah kembalikan pistol yang baru-baru ini mengakhiri nyawa Margo ke sarungnya.

"Lokasi udah ditangkap, seluruhnya teror telah dinetralisir, laporan usai"

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Lelaki itu mengacauk serta pasukan barusan selekasnya keluar gudang. Lelaki itu dekati figure badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berbicara lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di dipan empuk. Dia meraba sisi lengannya yang berasa sakit serta mengalami jarum I.V  di situ. Matanya mengerjap, dan samar-samar dia memandang kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas ibarat hotel bintang lima. Perawat silih berpindah menjaga badannya, mengembalikan seluruh cedera. Mereka serta beberapa dokter berusaha dengan segenap tenaga buat kembalikan situasi Sani seperti yang lalu. Dan tugas mereka sesuai harapan. Saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit serta menyaksikan refleksi dirinya sendiri di cermin, dia terpukau. Tidaklah ada satu cacat lantas yang tidak diperbarui, sampai beberapa bekas cedera di badannya anyar nampak kalaupun jadi perhatian dari amat dekat. Setelah itu, dokter yang menjaganya ada serta berujar,

"Selamat Nona, selekasnya anda sudah dibolehkan pulang."

Sani kembali terdiam… Ke mana dia akan pulang? Dengan letoi Sani memakai makanan rumah sakit serta minum obat yang diberi kepadanya. Serta tidak tahu kenapa dia berasa begitu letih…. sangatlah sangat letih…

"Tempat tidur ini menjadi lebih empuk", batin Sani sekalian buka matanya…

Dan Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri berlutut. Dia menangis sembari memegang kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu selanjutnya hadir jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis berduka, tangis berbahagia….

1 tahun setelah itu. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi lagi melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan di Sani yang memberikan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, berkaitan penghasilan serta pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tapi saat ini menjadi kebun penghasilan dianya, dengan hasil amat memberikan kepuasan.

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK DIPERKOSA PART2

Serta lebih dibanding itu, semua rahasia beberapa konsumen saat ini jadi punyanya, hingga ia semakin bagus dalam berkuasa dibalik monitor kendati ia saat ini udah pensiun. Tak kenapa menyelesaikan karir penegak hukum dengan pangkat paling akhir tidak capai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang setiap waktu, sebab seluruh kartu berada pada tangannya. Tahun kemarin Ryoko divonis gampang, cuman 1 tahun penjara. Benar-benar itu dia hukuman maksimum buat mucikari. Ada pasal-pasal dengan hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, maksimum 15 tahun, tetapi pembela perkaranya, Prabu, sukses menangkis tuduhan itu, terselamatkan kesaksian Sani dahulu yang menyebutkan kalau ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko sudah menjalankan periode hukuman dan bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama