CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SEXY PART2

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SEXY  PART2

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SEXY  PART2, Hasrat-Bispak04 Kami balik arah, dan mereka berdua temaniku kembali pada kelas. Dan ke-2  pacarku ini gak suntuk jenuhnya memikat serta menghinaku perihal Andy. Saya kembali lagi gak dapat membalasnya, cuma tersenyum malu dan pasrah terima semuanya. Saya cuman dapat mengharap kami lekas hingga sampai ke kelasku. Tetapi sewaktu kami hingga sampai di muka pintu kelas, tiba-tiba saya berasa mau buang air kecil.

"Sher… kamu kembali ke kelas saja dahulu. Jen, saya ingin ke toilet, kelak bila ditanyan pak Totok tolong bilangin saya masih ke toilet dahulu ya", saya menitip pesan pada Jenny.

"Eliza… saya temanin kamu ya…", Jenny merengek-rengek.

"Eh… tidak mesti ah… sekejap saja kok", kataku sembari ketawa geli.

"Ya telah dech, tak boleh semakin lama ya sayang… Sher, saya masuk dahulu, bye bye…", kata Jenny lalu sama sama mengangkat tangan dengan Sherly, selanjutnya masuk ke kelas.

Sherly sendiri terus merengkuh tanganku. Sebetulnya saya sedikit risi digandeng oleh Sherly dengan mesra sesuai ini, tetapi saya menurut saja sembari mengharap dalam hati mudah-mudahan tidak ada yang sangsi memandang kemesraan Sherly padaku yang sedikit di luar batasan ini.

Selanjutnya kami hingga sampai di muka pintu kelasnya Sherly, dan saya tunggu Sherly melepas gandengan pada tanganku.

"Sudah dahulu ya Sher, saya ke toilet dahulu", kataku sekalian tersenyum pada Sherly.

"Eliza… saya temani kamu ya…", bisik Sherly di telingaku.

"Ih kamu kok jadi seperti Jenny sich?… Gak perlu dech, saya kan cuma sesaat", jawabku dengan berbisik juga, serta kembali lagi saya ketawa geli.

"Iya dech, hingga sampai kelak ya Eliza", kata Sherly dengan model sedih, tetapi dia mengangkat tangannya.

"Iya, hingga sampai kelak", saya menjawab sekalian lambaikan tanganku pun, lalu saya selekasnya ketujuan toilet.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SEXY  PART2

Waktu saya akan masuk, saya berpapasan dengan Vera yang anyar keluar toilet. Kami sempat sama-sama sapa, dan diam diam saya berasa terheran, kenapa barusan Vera tersenyum aneh sesuai itu waktu dia melihatku.

Entahlah, lalu saya selalu masuk ke toilet wanita ini, dan dengan asal-asalan saya pilih satu diantara dari 6 kamar kecil yang ada pada dalam sini. Sesudah saya usai buang air kecil dan beres-beres busana dan rok seragamku, saya selekasnya keluar buat kembali lagi ke kelasku.

"Emmphh…", saya menjerit terhenti saat tiba-tiba ada sebuah tangan yang membungkam mulutku.

Belum saya bereaksi, suatu tangan lainnya melingkar di muka dadaku serta menarikku ke belakang, dalam pelukan pemilik ke-2  tangan ini.

Saya meronta dengan hati seram, tetapi pelukan ini sangat kuat, sampai tanpa ada perlawanan yang memiliki arti, saya udah terbawa masuk ke gudang yang berada pada sisi toilet, tempat di mana Vera tidak tahu dicabuli atau tengan layani Dedi serta Pandu 2 hari lalu.

Penculikku ini selalu menarikku ke ujung ruangan ini, sampai kami berada di balik timbunan meja serta bangku tua. Tanpa melepaskan bekapan tangannya pada mulutku, dia mendesak bahuku sampai saya berjongkok, dan tidak lama kemudian penculikku ini duduk dari sisi kananku, lalu dia memangku badanku di atas pahanya.

"Eliza… kamu tidak boleh ribut! Secepatnya ada tontonan yang memikat", bisik penculik ini di dalam telinga kiriku.

Nada ini membuatku takut karena saya tahu ini nada Dedi. Saya termenung sekejap, lalu saya mengacaukank perlahan. Lebih bagus saya menurutinya, sebab kalaupun saya memunculkan kericuhan, lalu banyak yang mengetahui saya dalam gudang ini lagi berduaan dengan Dedi, apa saja faktanya namaku tentu akan remuk.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Bekapan pada mulutku dilepaskan, serta saya diam saja tanpa ada usaha lihat menuju Dedi. Di gudang ini tidak tahu bakal ada tontonan apa, tetapi sesudah tontonan itu selesai, saya takut Dedi gak akan membiarkanku pergi demikian saja sebelumnya memaksakan saya layani gairah birahinya di gudang ini.

Saya tidak sedang suasana hati untuk ngeseks waktu ini. Diam diam saya berpikiran bagaimana agar ini hari saya tak mesti memasrahkan lubang vaginaku ditembusi tangkai penis lelaki biadab ini. Barangkali saya dapat coba menjajakan service oral dengan argumen saya gak pengin tertangkap seseorang lantaran saya mendesah, atau saya takut ditanyakan guru di kelasku sebab saya kelamaan ada di toilet.

Dengan demikian mudah-mudahan sang kurang ajar ini terima alasanku dan tidak memaksakanku buat ngeseks dengannya. Pada saat saya memikir adakah argumen yang lebih baik, tiba-tiba kurasakan Dedi merengkuh lenganku, serta saya arahkan penglihatan mataku menuju yang dipilih oleh jemari telunjuk Dedi.

Saya terheran menyaksikan masuknya seorang cebol yang kukenali selaku pelayan satu diantara stan di kantin sekolah. Saya tidak tahu nama sang cebol ini, namun saya tahu pemilik stan tempat sang cebol ini bekerja merupakan Cie Fifi, seseorang wanita yang menurutku wajahnya elok, umurnya kurang lebih 29 tahun.

Kehadiran sang cebol ini membuatku sedikit takut. Saya tahu diam diam sang cebol ini sukai memandang tajam menuju Jenny, Sherly, saya, serta siswi lain yang makan di kantin. Entahlah apa yang diharapkan Dedi dengan menggeretku ke gudang ini pada saat ia mengerti sang cebol ini akan masuk ke sini.

Sang cebol duduk dengan sesenang hati di bangku yang ada pada tengah tempat ini. Saya gak ketahui apa yang dilaksanakannya, apa tunggu satu orang, atau dia berencana suatu lainnya.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Tau-tau pintu gudang ini terbuka kembali, dan saya terheran menyaksikan kehadiran Cie Fifi yang masuk dengan raut paras jengkel. Tetapi anehnya Cie Fifi jadi hampiri sang cebol yang lagi tersenyum senyuman menjijikan.

"Halo Fifi sayang", sapa sang cebol, sementara Cie Fifi cuma diam gak menjawab.

Tidak berapa lama kemudian sang cebol berdiri, dan seterusnya jantungku berdebar-debar cepat lihat suatu panorama erotis yang mengagetkan terhidang di hadapanku.

Sang cebol menyelisip masuk ke rok Cie Fifi yang cuma diam saja. Kepala sang cebol yang sekarang ada pada dalam rok Cie Fifi, benar di muka pangkal paha Cie Fifi membikin sisi depan rok itu menyembul.

"Sshh…", Cie Fifi mendesah sembari pejamkan mata serta menggigit bibirnya sendiri.

Saya selalu perhatikan sisi yang menyembul dari rok Cie Fifi yang pasti yakni kepala sang cebol itu bergerak gerak, bikin hasratku perlahan-lahan bangun, serta saya mesti usaha atur napasku yang mulai mengincar.

"Mengapa elok? Kamu ingin digituin seperti Cik Fifi? Kok kamu ikut juga turut gigit bibir?", tiba-tiba kudengar bisikan Dedi.

Parasku berasa panas, saya anyar sadar kalaupun rupanya saya pun menggigit bibirku sendiri. Saya memandang Dedi dengan jengkel. Namun sudah pasti saya tidak dapat melakukan perbuatan sejumlah macam ketimbang nasibku malahan jadi lebih jelek. Saya gak tahu apa yang bakal berlangsung padaku jika saya bikin kekacauan yang menyebabkan sang cebol ini tahu saya berada pada sini.

Dedi cuman tersenyum senyuman, sama memuakkannya dengan senyum sang cebol barusan. Dan saya tidak dapat banyak berbuat sewaktu Dedi yang memangku badanku ini merengkuhku dari belakang dan memulai menarikku.

Dengan ke-2  tangannya yang mengelilingi badanku dari belakang ini, Dedi mulai meremasi ke-2  payudaraku, kadang-kadang halus, kadang-kadang kasar, yang jelas tingkah Dedi ini membuatku resah serta jantungku berdetak makin cepat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SEXY  PART2

Saya tidak berani menghalau lantaran saya takut tepisanku mungkin bisa mengakibatkan suara yang kali saja kedengar oleh sang cebol itu atau Cie Fifi. Saya cuma dapat usaha menggenggam ke-2  pergelangan tangan Dedi yang  lebih besar dari ke-2  pergelangan tanganku ini, dan saya coba tarik tangan Dedi ke bawah buat bebaskan ke-2  payudaraku dari remasan remasan kurang ajar ini.

Namun tangan Dedi terlampau kuat untukku untuk kusingkirkan demikian saja. Saya menggeliang kurang kuat, fokusku buat lihat episode erotis di hadapanku ini mulai bubar lantaran saya sendiri telah memulai terangsang gara-gara tingkah Dedi yang meremas ke-2  payudaraku.

"Ded… hentikan…", bisikku dengan ketus.

"Ssst!", Dedi menyuruhku diam, tetapi kurang ajarnya ke-2  tangan Dedi itu menempel kuat serta terus meremasi ke-2  payudaraku.

Sadar dapat peluang Cie Fifi dengar suaraku barusan, saya lihat mengarah Cie Fifi. Rupanya dia lagi pejamkan mata serta mendesah tidak karuan sembari memegang sembulan pada sisi depan rok yang dikenainya, yang jelas merupakan kepala sang cebol.

Biarpun jantungku berdetak kuat lihat itu seluruh, terasa sakit di ke-2  payudaraku membuatku kembali menggelinjang, serta saya coba menghindari payudaraku dari remasan remasan nakal ini. Namun dimanapun saya bergerak, telapak tangan Dedi terus menempel kuat dan lagi memberinya remasan pada ke-2  payudaraku.

Pikiranku mulai kacau balau dan napasku mulai berasa sesak. Perlahan-lahan tetapi nyata, saya mulai teraniaya karena rasa panas yang mulai menjalari badanku ini.

Pada akhirnya saya menunjuk stop menggerak-gerakkan badanku, tetapi saya coba menggenggam dan menarik ke-2  telapak tangan Dedi yang repot permainkan ke-2  payudaraku ini. Saya sadar tenagaku gak bakal ada berarti untuk Dedi, tetapi saya gak ingin berserah demikian saja.

"Mhhh…", saya dengar rintihan Cie Fifi.

Perhatianku kembali tertuju di bab erotis di depanku. Entahlah semenjak kapan, saya menyaksikan satu helai celana dalam yang tergelimpang di dekat kaki Cie Fifi.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Itu jelas celana dalam Cie Fifi yang diambil terlepas oleh sang cebol. Serta Cie Fifi yang sekarang sedikit membungkuk, mendesah dan mengerang dengan muka seperti menghentikan sakit saat lagi sang cebol repot di rok Cie Fifi.

Saya pejamkan mataku, mengandaikan di rok Cie Fifi itu tidak ada lembar celana dalam yang buat perlindungan vagina Cie Fifi. Dan saat ini sang cebol itu entahlah lagi menjilat-jilati bibir vagina Cie Fifi, menyeruput serta memagut bibir vagina Cie Fifi, atau lagi menarik serta mengeduk lubang vagina Cie Fifi dengan lidahnya, atau mungkin dengan jarinya.

Rasa panas yang menjalari badanku ini makin jadi selesai.  Saya sudah terangsang, entahlah lantaran remasan nakal yang tengah dilakukan Dedi di ke-2  payudaraku, atau lantaran pikiranku yang melayang-layang mengandaikan apa yang berlangsung di rok Cie Fifi itu.

Serta badanku menggigil waktu saya hampir tidak dapat membatasi diriku buat mendesah lantaran Dedi mencium tengkuk leherku, serta kondisi jadi lebih sukar buatku di saat saya rasakan jilatan Dedi di tengkuk leherku ini.

IV. Akhir Penderitaan Cie Fifi, Awalan Deritaku

"Saya pun baru tahu kira-kira dua minggu kemarin, jika bu Fifi itu bisa pula difungsikan seperti kamu", bisik Dedi di telingaku.

Ingin rasanya saya menampar Dedi lantaran kata-katanya yang sangat kurang ajar itu. Namun saya tidak berani melakukan, selain saya takut kehadiranku di sini diketahui oleh Cie Fifi serta terpenting sang cebol, saya gak ingin terima balasan yang aneh aneh dari Dedi serta membikin nasibku makin jelek.

Karenanya saya cuman dapat memandang Dedi dengan kecewa, namun bibirku malahan dipagut oleh Dedi. Saya pejamkan mataku serta menghentikan rintihanku. Saya cuman dapat pasrah biarkan Dedi melumat bibirku hingga sampai ia bahagia.

Tetapi sewaktu napasku nyaris habis, saya meronta sampai bibirku lepas dari pagutan Dedi, dan saya cepat usaha mengontrol napasku sepelan kemungkinan biar dengusan napasku ini tidak hingga sampai kedengar Cie Fifi maupun sang cebol.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SEXY  PART2

"Nungging di sono, Fifi", tiba-tiba kudengar nada sang cebol, yang tanpa ada malu memerintah Cie Fifi secara langsung mengatakan nama Cie Fifi demikian saja.

Saya kembali perhatikan mereka. Telunjuk sang cebol menuju ke selembar kardus kusam dari sisi bangku tempat di mana dia tunggu Cie Fifi barusan.

"Dasar kurang ajar. Kamu ingat ya! Ini hari udah ke sembilan!", kata Cie Fifi dengan 1/2 menyentak pada sang cebol.

"Iya iya… tinggal 1x kembali. Udah cepat nungging", sang cebol menyepakati.

Biarpun raut muka Cie Fifi nampak geram, Cie Fifi ikuti perintah sang cebol. Cie Fifi berlutut, lalu menopangkan ke-2  tangannya di lantai. Setelah itu Cie Fifi merendahkan badannya serta menyandar kepalanya pada ke-2  tangannya yang saat ini terlipat tetapi tetap menopang di lantai.

Tanpa ada berujar apa apalagi, sang cebol melepaskan celana panjang dan celana dalamnya yang lumayan kusam. Lantas dia dekati Cie Fifi yang udah menungging itu serta membeberkan rok Cie Fifi ke atas. Tiada perlawanan betul-betul dari Cie Fifi waktu celana dalamnya dilorotkan sang cebol sampai ke lutut.

Sang cebol telah siap-siap untuk nikmati badan Cie Fifi. Dia berdiri ada di belakang bokong Cie Fifi, ke-2  kakinya cukup direntangkan sedikit, serta sesaat kemudian…

"Engghh…", Cie Fifi melenguh.

Kusaksikan badan sang cebol telah mulai bergerak mundur-maju dibarengi desahan serta rintihan Cie Fifi. Entahlah mulai sejak kapan Cie Fifi jadi budak sex sang cebol ini, namun apabila sudah kali ke sembilan seperti kata Cie Fifi barusan, saya kurang begitu terheran-heran memandang sikap sang cebol yang berani dan sesenang hati seperti barusan.

Saya tidak pernah mengira Cie Fifi yang tiap hari dilihat demikian ramah dan enerjik, nyatanya merendam kasus yang gak selisih jauh denganku. Saya berasa belas kasih di Cie Fifi walau dari percakapan mereka barusan, barangkali Cie Fifi tinggal 1 kali kembali memasrahkan badannya dijarah oleh sang cebol itu.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Tapi sebuah remasan kurang ajar di ke-2  payudaraku ini menyadarkanku bila waktu ini nasibku gak lebih bagus dari Cie Fifi.

"Elok, saya horny nih… Habis mereka tuntas kelak, saya  pengen sama kamu sayang…", bisik Dedi di telingaku, serta dia selalu meremas remas ke-2  payudaraku denzgan keras.

Saya menggelinjang kesakitan. Dan kata-kata Dedi barusan membuatku tegang. Kelak Dedi bakal memaksakanku ngeseks dengannya. Saya terpikir intimidasi Dedi di dalam tempat tambal ban itu, serta hal semacam itu membuatku khawatir sebab tidak lama lagi saya bakal memperoleh kasus jika Dedi mengerti saya memanfaatkan celana dalam.

‘Duh… bagaimana ini? Cepat Eliza… berpikiir…', saya berteriak dalam hati.

Saya terkenang terkait beberapa argumen yang kupikirkan barusan. Saat ini tinggal bagaimana langkahnya saya meminta biar Dedi pengen dengar alasanku dan tak memaksakanku untuk ngeseks dengannya.

"Oooh…", kudengar Cie Fifi mengesah sampai saya kembali melihat Cie Fifi.

Rupanya sang cebol lagi bergairah memaju mundurkan badannya ke selangkangan Cie Fifi. Badan Cie Fifi tergoyang guncang, membuatku sedikit ingin tahu apa penis sang cebol itu lumayan besar. Tetapi saya kembali menggeliang kesakitan di saat Dedi meremas ke-2  payudaraku dengan gaungs.

"Ded, udah… sakit… turunin saya donk", saya berbisik dengan geram pada Dedi.

"Habis empuk sich", jawab Dedi kurang ajar sembari meremas bongkahan payudaraku 1 kali kembali, lalu dia menurunkanku dari pangkuannya.

Saya memandang Dedi kecewa, dan dia cuman tersenyum senyuman, kayaknya dia suka sesudah membuat ke-2  payudaraku ini mainannya semenjak barusan.

Suara rintihan Cie Fifi ditambah lagi dengusan sang cebol, membuat kondisi di gudang ini jadi sedikit ribut, karena itu saya pikir ini waktu yang benar untuk memberikan niat serta alasanku di Dedi tiada takut kedengar oleh Cie Fifi atau sang cebol.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SEXY  PART2

"Ded, saya barusan itu hanya pamit ke WC. Saya oralin kamu saat ini saja ya, seramnya kelak saya dicerca sama guru kalaupun saya kelamaan di sini.", saya berbisik perlahan sekalian memandang Dedi dan melepaskan celana panjangnya seperlunya.

Dedi diam, nampaknya dia tengah pikir.

"Ya udah, saat ini saja", jawab Dedi yang dengan berbisik.

Saya lega dengar jawaban Dedi, dan saya selekasnya turunkan celana dalam Dedi untuk cari penisnya. Saya tercenung sebentar menyaksikan penis itu udah ereksi, serta saat saya memegang tangkai penis itu, berasa demikian keras.

"Telah berdiri Cantik… lantaran kamu", bisik Dedi dengan berlagak mesra.

Saya sedikit geli pun dengar rayuan porno Dedi. Tetapi saya tidak pengin buang waktu, saya lekas mulai merayu penis Dedi, mengocak tangkai penis itu secara halus.

"Oooh… nikmatnya memekmu Fiii", saya dengar sang cebol mengeluh, serta waktu saya melirik menuju mereka, saya menyaksikan sang cebol lagi menarik penisnya.

Nyatanya sang cebol cepat juga keluar. Bagaimana dengan panjang penisnya? Apa lebih pendek dari biasanya punya banyak pejantan yang sudah meniduriku?

Saat ini Cie Fifi terbujur rebah di atas kardus itu. Seingatku, sejak mulai barusan Cie Fifi cuma mendesah atau mengerang saja, tetapi tidak sampai melenguh layaknya seperti wanita yang lagi alami orgasme. Apa lantaran penis sang cebol itu sangat pendek? Atau mungkinkah penis sang cebol itu pula seperti penis punya wali kelasku, yang benyek dan cepat keluar itu?

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama