CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SEXY PART8

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SEXY PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SEXY PART8, Hasrat-Bispak04 Tau-tau saya jadi mau ketahui apa yang berlangsung padaku barusan saat lagi saya tak sadar diri. Jadi saya ambil smartphoneku, dan mengabari telephone rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku waktu saya dengar suara Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Bijaksanain pun bisa", kataku perlahan.

"Iya non…", Sulikah menyetujui, serta kudengar suara gagang telephone yang ditempatkan.

Tidak lama saya tunggu, serta selesai saya dengar nada Wawan, saya lekas bertanya niatku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya semaput?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam tunggu Wawan memaparkan kelakuannya.

"Barusan non tiba-tiba tak sadar diri. Saya serta segalanya hingga terkejut non, terus kami seluruhnya coba bangunin non Eliza, tetapi sampai seputar sepuluh menit lantas non selalu gak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku ingin mengetahui.

"Ya, jujur saja sebelumnya saya dan yang lainnya menyangka non pura pura. Saya coba mengiliki pinggang non, namun non diam saja. Selalu saya celupin jemari saya ke memek non, tetapi non masih tidak sadar, jadi Suwito serta Berbudiin  saya suruh tolong bangunin non. Selalu mereka ngeremasin susu non Eliza. Hingga memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, namun sia-sia saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Telah mengetahui saya semaput, malahan diedel edel seperi itu. Selalu setelah itu bagaimana ceritanya hingga sampai Cie Natalia tiba?", dengan sedikit geram saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, akan tetapi saat ini saya jadi terangsang mengayalkan tindakan mereka bertiga itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SEXY PART8

"Yah non… barusan saja saya kuatir lihat non gak sadar. Jika tahu non gak apa apa serta kedepannya bakalan sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non hingga senang. Belumlah lagi Suwito serta Bijaksanain yang ngomel tidak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang sekarang justru dapat bisanya terus menceritakan sekalian bersungut-sungut.

Namun hatiku lebih tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar mengayalkan mereka bertiga yang justru repot menjarah badanku tanpa peduli jika nona majikan mereka ini sedang jatuh tidak sadarkan diri.

Pikiranku sedikit melayang-layang, serta saya akan meraba atau membelai wilayah selangkanganku sendiri sewaktu klakson mobil berada di belakang menyadarkanku serta membuatku terperanjat 1/2 mati. Karena itu saya melesatkan mobilku serta menyisih sebentar, karena saya khawatir pikiranku kembali kacau-balau di saat dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja nyatanya barusan saya tengah stop di lampu merah saat saya terbujuk ujaran Wawan barusan. Dan yang lebih berarti, untung saja barusan itu saya tidak hingga terburu bermasturbasi di muka umum.

Saya tidak berani mengandaikan peluang ada orang yang melihatku saat saya lakukan perbuatan segila itu, yang mungkin bisa memberinya peluang ke orang itu untuk menambahkan kemalangan dalam hidupku. Cukup banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Telah udah! Gak boleh melebar lagi! Ditanyakan masalah Cie Natalia kok…", dengan sedikit menyentak untuk menyingkirkan nafsu birahi yang menghinggapiku, saya minta Wawan meneruskan ceritanya seusai kupastikan status mobilku aman ditepi jalan ini.

"Nach kami jadi kian kebingungan, ingin membawa non ke dokter, kami takut diberi pertanyaan tanyain, lagian kami kan gak mempunyai uang non. Terus bertepatan non Natalia telpon, nanyain non. Kami omong saja non Eliza kembali sakit, dan saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Lagi non Natalia katakan kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Maka kami membawa non ke kamar non, dan habis Sulikah menggunakankan pakaian tidur non, kami baringkan non di dipan, lalu menunggu non Natalia tiba. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar kalimat mereka. Untung saja mereka pakaikan pakaian tidurku barusan, jadi saya gak hingga sampai dijumpai pada situasi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Serta lantaran saya sudah ketahui mengenai semuanya yang pengin kuketahui, karenanya saya memutuskan untuk tutup telephone.

"Ya telah kalaupun getho. Ini hari saya gak pulang, jadi gak perlu dinanti-nantiin. Telah dahulu Wan…", kataku dan saya bakal menekan tombol end call di saat kudengar nada Wawan panggil manggilku.

"Apalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Edan!", saya menyentak dan tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali melesatkan mobilku dengan rada kuat buat susul mobil Cie Natalia. Selanjutnya kami hingga sampai di dalam rumah Cie Natalia sekitaran jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya mengusikk menyepakati. Dengan ditolong Cie Natalia, selanjutnya semua barangku telah ada di kamar Cie Natalia. Pastinya sandal serta sepatuku tak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang siap dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja mengatur barang barangnya. Bertepatan Cie Cie pengen pergi tonton sama kawan-kawan, kamu ingin tidak turut Cie Cie pergi menonton?", bertanya Cie Natalia waktu saya mulai mengatur barang bawaanku.

Saya sedikit sangsi. Saya lagi tunggu telpon Andy. Jika saya turut Cie Natalia, saya tidak dapat berkata dengan lega di Andy. Namun saya tidak dapat mendapati argumen yang baik, karenanya saya menetapkan untuk bicara jujur pada Cie Natalia.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SEXY PART8


"Thanks ya Cie, namun sorry Eliza tidak dapat turut. Eliza kembali nungguin rekan Eliza yang janji pengen telephone secepatnya", dengan enggan saya mau tak mau menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telephone? Saat sama rekan? Hayo… kawan apa kawan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuman dapat menunduk sekalian tersenyum malu.

"Gak apa apa Eliza, Cie Cie mengerti kok. Ya sudah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia minta pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya mengacauk suka.

Pendek kata, selanjutnya Cie Natalia pergi bersama kawan temannya, dan saya santai dalam kamar Cie Natalia, sendirian.

Akan tetapi saya tidak kesepian, lantaran Andy menghubungiku saat pukul delapan malam. Dan bercakap dengan Andy nyata-nyata membahagiakan. Saya tidak pernah menduga Andy yang pendiam itu nyatanya pintar melucu dan kerap membuatku ketawa.

Kami mengulas beberapa hal, serta sama sama menceritakan terlebih perihal sejumlah momen di kelas kami masing-masing. Tidak berasa kami mengobrol hingga sampai jam sebelas malam. Sebetulnya kami duanya sama belum mengantuk, atau sedikitnya saya belum berasa mengantuk.

Tetapi saya tidak nikmat lantaran Andy udah mengontakku kelamaan, kasihan pun jika pulsanya habis bisa lebih banyak. Toh saya kan bisa berbicara dengan Andy tiap hari di sekolah? Sampai, esok saya dapat berjumpa dengan Andy di gereja jika saya ada buat kebaktian yang diawali di jam 1/2 sepuluh siang.

"Andy, telah malam nih… aku…", rasanya malas , namun saya terpaksa sekali menuturkan ini.

"Oh iya… sudah malam… namun esok saya bisa telpon kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharap, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu-malu, serta hatiku puas sekali.

Kami berdua sama-sama sempat tercenung sejenak.

"Eliza, thanks ya telah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Gak apa Andy, saya senang kok eh… bercakap sama kamu…", parasku berasa panas di saat saya menyampaikan ucapan kata senang barusan.

"Mm… bila getho sudah dahulu dech Eliza… hingga sampai esok ya… bye bye…", Andy minta pamit padaku.

"Iya… sampai esok Andy… bye", kataku tutup percakapan kami.

Saya memencet tombol end call, dan sekalian tersenyum senyuman saya merapikan barang bawaanku. Saya suka sekali. Saya mengharapkan Andy benar-benar mencintaiku. Saya mengharap gak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah bila saya mengharapkan Andy betul-betul jadi pujaan hatiku?

Sesudah segalanya usai, saya ganti pakaian tidur. Kemeja kotorku telah kutaruh di kantung plastik yang benar-benar kusiapkan. Sekarang saya tunggu Cie Natalia pulang. Sempat terbayang di pikiranku, apa ya yang telah dilakukan Jenny, Sherly dan Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama sama bercinta? Saya terkenang bakal nasib jelek yang menerpa diriku sewaktu saya mesti pasrah digagahi oleh 5 orang karyawan di dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly serta Cie Stefanny harus layani semua?

Tiba-tiba saya sadar dapat gempuran hasrat yang menerpa badanku pada saat saya mengayalkan seluruhnya, karena itu saya usaha mengubah pikiranku dari 3 pujaan hatiku itu melalui langkah melihat TV. Namun sehabis lumayan lama saya lihat TV di kamar Cie Natalia ini, tau-tau saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SEXY PART8

Kupikir Cie Natalia gak akan berkeberatan jika saya tidur lebih dulu. Dan saya telah malas untuk ingat ingat mengenai insiden apa yang sudah menerpaku sepanjang hari ini. Karena itu saya mematikan TV itu dan saya tiduran disamping kiri tempat tidur Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang banyak kesibukan sex ini.

Sempat terpikir dalam pikiranku, barusan saya belum menghubungi papi mamaku.

Namun, ah… mereka pasti belum pulang ini hari, jadi kupikir tidak apa apa kalaupun esok saja saya baru memberi kabar mereka. Toh saya bermalam di dalam rumah saudara sendiri. Bahkan saya sangat mengantuk dan ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali buat kubuka.

‘klik…', buram samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka satu orang.

Pastilah itu Cie Natalia yang baru pulang. Namun saya telah terlampau malas untuk kembali bangun cuman untuk menegur Cie Natalia. Saya lagi pejamkan mataku, serta selang berapa saat saya udah tertidur lelap.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama